Rabu, 21 Oktober 2020

Vlog video inovasi pembelajaran

        Hallo Sahabat Rumah Belajar, berikut ini adalah vlog saya tentang bagaimana inovasi pembelajaran saya lakukan di daerah 3T. Di tengah keterbatasan akan akses internet dan listrik, kita bisa berinovasi lo sahabat, dengan menghadirkan Rumah Belajar di rumah siswa. Semoga menginspirasi sahabat!




Bahagia untuk berbagi

       Sikakap (8/10). Hari pertama saya melaksanakan kegiatan berbagi di SDN 38 Sikakap dimana sebelumnya saya telah mendapat dukungan  penuh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kegiatan yang saya laksanakan ini dihadiri oleh guru SDN 38 Sikakap sebanyak 10 orang ditambah 14 orang dari SDN lain Saya juga mengundang peserta dari sekolah lain untuk memenuhi persyaratan minimal jumlah guru dalam kegiatan tatap muka, karena jumlah guru di SDN 38 Sikakap hanya 10 orang sementara dalam kegiatan tatap muka diminta minimal 20 orang. Kegiatan berbagi di SDN 38 Sikakap ini saya laksanakan selama 3 hari, karena keterbatasan waktu dan akses yang sulit ke sekolah-sekolah yang ada di daerah tempat saya mengajar maka tidak banyak kegiatan tatap muka dapat saya laksanakan. 

Gambar 1. Spanduk kegiatan sosialisasi

Hari pertama kegiatan sosialisasi, saya berbagi tentang fitur-fitur yang ada pada portal rumah belajar (www.belajar.kemdikbud.go.id). Para guru sangat antusias untuk mengetahui apa saja yang dapat dimanfaatkan pada portal rumah belajar untuk pembelajaran di daerah 3T. pada hari kedua saya berbagi kepada guru-guru bagaimana mendaftar di kelas maya pada portal rumah belajar dan hari terakhir saya berbagi inovasi kepada para guru bagaimana membangun jaringan lokal dengan menjadikan portal rumah belajar sebagai sumber belajar. untuk lebih lengkapnya mengenai kegiatan saya dalam berbagi, sahabat rumah belajar bisa menyimak video berikut ini:


dan berikut ini adalah daftar hadir peserta sosialisasi di SDN 38 Sikakap




Senin, 12 Oktober 2020

Mungkinkah Portal Rumah Belajar dapat digunakan bagi pendidikan di daerah 3T?

        Nama saya Daniel Manahan (Sahabat Rumah Belajar Provinsi Sumatera Barat). Saya adalah Guru Garis Depan (2017) yang bertugas di Desa Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan,Kabupaten Kepulauan Mentawai. Daerah tempat saya bertugas masih tergolong daerah 3T dimana beberapa infrastruktur penting belum memadai seperti belum tersedianya jaringan PLN, Koneksi internet yang masih 2G dan akses jalan menuju desa yang masih sulit untuk ditempuh.



gambar 1. SMP Negeri 1 Pagai Selatan

      Pandemi covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini membuat setiap sekolah harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara Daring maupun Luring. Bagi sekolah yang berada di daerah perkotaan yang tersedia akses internet melimpah dan jaringan PLN, tidak banyak kendala yang dihadapi untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh, apalagi Pusdatin di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Portal Rumah Belajar (www.belajar.kemdikbud.go.id) untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama pandemi covid-19. Lalu bagaimana sekolah di daerah 3T melaksanakan PJJ di tengah keterbatasan?. 
        Sebagai seorang guru saya tidak mau menyerah dengan keadaan yang ada, harus ada inovasi yang saya lakukan untuk mendobrak keterbatasan tersebut. Muncullah ide bagaimana jika saya menyediakan Jaringan Lokal (LAN) yang dapat diakses peserta didik dari rumah mereka, sehingga peserta didik tetap dapat belajar dari rumah melalui gawai yang mereka miliki. untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa hal yang harus saya lakukan:

1. Menganalisis kondisi geografis pemukiman penduduk
 Saya menggunakan google earth untuk mengetahui bagaimana kondisi persebaran pemukiman penduduk. dari citra google earth dapat dilihat bahwa pemukiman warga di desa ini hanya berada di radius 600 meter dari rumah saya.
gambar 2. Citra Google earth
2. Memasang Accses Point 
    Saya menggunakan Acces Point jenis Outdoor yang dapat memancarkan wifi sejauh radius 1 KM. accses point ini saya pasang pada sebuah tiang dan saya letakkan di dekat rumah.
Gambar 3. Pemasangan accses point
3. Membangun Jaringan Listrik
     Karena tidak tersedianya jaringan listrik PLN, saya membangun jaringan listrik sendiri berupa Pembangkit listrik tenaga surya. Listrik ini nantinya berguna untuk menyediakn suplai listrik bagi accses point dan komputer server.

gambar 4. jaringan listrik PLTS

3. Membangun LMS yang dapat di akses melalui jaringan Lokal
    LMS yang saya gunakan adalah LMS dari moodle. saya mendesain tampilan pada LMS dengan memasukkan beberapa gambar mengenai rumah belajar


4. Mengupload Sumber Belajar dari Portal Rumah Belajar ke LMS
        Langkah ini adalah langkah paling penting karena sumber belajar sangat diperlukan peserta didik dalam memahami pembelajaran. kenapa saya memilih sumber belajar dari portal rumah belajar? karena sumber belajar pada portal rumah belajar (belajar.kemdikbud.go.id) disediakan gratis dan merupakan hasil dari kreatifitas guru-guru di seluruh Indonesia

Setelah semua langkah di atas telah saya persiapkan, maka peserta didik bisa belajar dari rumah dengan bergabung dalam jaringan lokal yang telah saya bangun dengan mengakses alamat IP komputer server.
dengan cara ini pembelajaran berbasis TIK dengan memanfaatkan portal rumah belajar dapat dilakukan walaupun tidak tersedia listrik dan jaringan internet. peserta didik tetap bisa belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja"



gambar 5. aktivitas siswa saaat mengakses jaringan lokal

berikut vlog inovasi pembelajaran yang saya lakukan di daerah 3T



Terima Kasih.


Sabtu, 10 Oktober 2020

Perjuangan Mensosialisasikan Rumah Belajar

   Sesuai tugas yang diberikan di pembaTIK level 4 Berbagi bahwa setiap peserta harus mensosialisasikan mengenai inovasi pembelajaran menggunakan Portal Rumah Belajar, maka saya berencana melakukannya secara tatap muka karena terbatasnya koneksi internet dan jaringan listrik di tempat saya bertugas. Saya berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai via Telepon (perlu waktu 8 jam menuju ibu kota kabupaten menggunakan kapal). Kepala Dinas Pendidikan menyambut baik akan kegiatan yang saya lakukan dan diputuskan kegiatan dilakukan di SDN 38 pada tanggal 8-10 Oktober 2020.

   Gambar 1. SDN 38 Sikakap 

         Tanggal 6 Oktober 2020 saya berangkat dari Desa Malakopa (Tempat saya bertugas) menuju SDN 38 Sikakap. Jarak yang harus saya tempuh sekitar 35 Km. dengan kondisi jalan belum dilakukan pengerasan dan sebagian bahu jalan berlumpur, butuh waktu 2 jam untuk menuju lokasi SDN 38 Sikakap.



        Setelah saya sampai di lokasi yang saya tuju, saya menjumpai ibu kepala SDN 38 Sikakap yaitu ibu Nelvia untuk memberi tahu akan pelaksanaan kegiatan sosialisasi rumah belajar di sekolah yang beliau pimpin. Beliau sangat menyambut baik kegiatan yang akan saya adakan ini. Dikarenakan jumlah guru yang ada di sekolah beliau kurang dari 20 orang (syarat minimal peserta sosialisasi 20 orang), maka saya mengundang beberapa guru lain untuk ikut dalam kegiatan sosialisasi ini. Saya mengundang beberapa guru dari SD lain agar jumlah peserta tercukupi. Akhirnya sekitar 10 orang dari beberapa SD bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan ini.

          Walaupun kondisi yang sulit untuk melakukan sosialisasi, tetapi saya tetap semangat untuk mensosialisasikan kepada guru-guru di Kabupaten Kepulauan Mentawai mengenai Portal Rumah Belajar. Terima Kasih saya ucapkan kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Ibu Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan atas dukungannya kepada saya dalam melakukan kegiatan sosialisasi Portal Rumah Belajar. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Kepala SDN 38 Sikakap atas izin yang diberikan kepada saya untuk melakukan sosialisasi di Sekolah SDN 38 Sikakap.