Senin, 12 Oktober 2020

Mungkinkah Portal Rumah Belajar dapat digunakan bagi pendidikan di daerah 3T?

        Nama saya Daniel Manahan (Sahabat Rumah Belajar Provinsi Sumatera Barat). Saya adalah Guru Garis Depan (2017) yang bertugas di Desa Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan,Kabupaten Kepulauan Mentawai. Daerah tempat saya bertugas masih tergolong daerah 3T dimana beberapa infrastruktur penting belum memadai seperti belum tersedianya jaringan PLN, Koneksi internet yang masih 2G dan akses jalan menuju desa yang masih sulit untuk ditempuh.



gambar 1. SMP Negeri 1 Pagai Selatan

      Pandemi covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini membuat setiap sekolah harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara Daring maupun Luring. Bagi sekolah yang berada di daerah perkotaan yang tersedia akses internet melimpah dan jaringan PLN, tidak banyak kendala yang dihadapi untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh, apalagi Pusdatin di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Portal Rumah Belajar (www.belajar.kemdikbud.go.id) untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama pandemi covid-19. Lalu bagaimana sekolah di daerah 3T melaksanakan PJJ di tengah keterbatasan?. 
        Sebagai seorang guru saya tidak mau menyerah dengan keadaan yang ada, harus ada inovasi yang saya lakukan untuk mendobrak keterbatasan tersebut. Muncullah ide bagaimana jika saya menyediakan Jaringan Lokal (LAN) yang dapat diakses peserta didik dari rumah mereka, sehingga peserta didik tetap dapat belajar dari rumah melalui gawai yang mereka miliki. untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa hal yang harus saya lakukan:

1. Menganalisis kondisi geografis pemukiman penduduk
 Saya menggunakan google earth untuk mengetahui bagaimana kondisi persebaran pemukiman penduduk. dari citra google earth dapat dilihat bahwa pemukiman warga di desa ini hanya berada di radius 600 meter dari rumah saya.
gambar 2. Citra Google earth
2. Memasang Accses Point 
    Saya menggunakan Acces Point jenis Outdoor yang dapat memancarkan wifi sejauh radius 1 KM. accses point ini saya pasang pada sebuah tiang dan saya letakkan di dekat rumah.
Gambar 3. Pemasangan accses point
3. Membangun Jaringan Listrik
     Karena tidak tersedianya jaringan listrik PLN, saya membangun jaringan listrik sendiri berupa Pembangkit listrik tenaga surya. Listrik ini nantinya berguna untuk menyediakn suplai listrik bagi accses point dan komputer server.

gambar 4. jaringan listrik PLTS

3. Membangun LMS yang dapat di akses melalui jaringan Lokal
    LMS yang saya gunakan adalah LMS dari moodle. saya mendesain tampilan pada LMS dengan memasukkan beberapa gambar mengenai rumah belajar


4. Mengupload Sumber Belajar dari Portal Rumah Belajar ke LMS
        Langkah ini adalah langkah paling penting karena sumber belajar sangat diperlukan peserta didik dalam memahami pembelajaran. kenapa saya memilih sumber belajar dari portal rumah belajar? karena sumber belajar pada portal rumah belajar (belajar.kemdikbud.go.id) disediakan gratis dan merupakan hasil dari kreatifitas guru-guru di seluruh Indonesia

Setelah semua langkah di atas telah saya persiapkan, maka peserta didik bisa belajar dari rumah dengan bergabung dalam jaringan lokal yang telah saya bangun dengan mengakses alamat IP komputer server.
dengan cara ini pembelajaran berbasis TIK dengan memanfaatkan portal rumah belajar dapat dilakukan walaupun tidak tersedia listrik dan jaringan internet. peserta didik tetap bisa belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja"



gambar 5. aktivitas siswa saaat mengakses jaringan lokal

berikut vlog inovasi pembelajaran yang saya lakukan di daerah 3T



Terima Kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terma kasih atas komentarnya